Rabu, 08 Februari 2017

Kata mutiara Ali bin Abi Thalib

KATA-KATA MUTIARA IMAM ALI BIN ABI THALIB

Permulaan kebaikan dipandang ringan, tetapi akhirnya dipandang berat. Hampir-hampir saja pada permulaannya dianggap sekadar menuruti khayalan, bukan pikiran;
tetapi pada akhirnya dianggap sebagai buah pikiran, bukan khayalan. Oleh karena itu, dikatakan bahwa memelihara pekerjaan lebih berat dari pada memulainya. (Kata-Kata Mutiara ‘Ali bin Abi Thalib)

Memulai pekerjaan adalah sunnah, sedangkan memeliharanya adalah wajib (Kata-Kata Mutiara ‘Ali bin Abi Thalib)

Jika engkau ingin mengetahui watak seseorang, maka ajaklah dia bertukar pikiran denganmu. Sebab, dengan bertukar pikiran itu, engkau akan mengetahui kadar keadilan dan ketidakadilannya, kebaikan dan keburukannya (Kata-Kata Mutiara ‘Ali bin Abi Thalib)

Duduklah bersama orang-orang bijak, baik mereka itu musuh atau kawan. Sebab, akal bertemu dengan akal (Kata-Kata Mutiara ‘Ali bin Abi Thalib)

Sebaik-baik kehidupan adalah yang tidak menguasaimu dan tidak pula mengalihkan perhatiaanmu (dari mengingat Allah SWT) (Kata-Kata Mutiara ‘Ali bin Abi Thalib)

Tanyailah hati tentang segala perkara karena sesungguhnya ia adalah saksi yang tidak akan menerima suap (Kata-Kata Mutiara ‘Ali bin Abi Thalib)

Kecemburuan seorang wanita adalah kekufuran, sedangkan kecemburuan seorang laki-laki adalah keimanan. (Kata-Kata Mutiara ‘Ali bin Abi Thalib)

Berbicaralah, niscaya kalian akan dikenal karena sesungguhnya seseorang tersembunyi dibawah lidahnya (Kata-Kata Mutiara ‘Ali bin Abi Thalib)

Sesungguhnya hati memiliki keinginan, kepedulian, dan keengganan. Maka, datangilah ia dari arah kesenangan dan kepeduliaannya. Sebab, jika hati itu dipaksakan, ia akan buta (Kata-Kata Mutiara ‘Ali bin Abi Thalib)

Tidak ada kenikmatan di dunia ini yang lebih besar dari pada panjang umur dan badan yang sehat (Kata-Kata Mutiara ‘Ali bin Abi Thalib)

Sesungguhnya wanita (sanggup) menyembunyikan cinta selama empat puluh tahun, namun tidak (sangup) menyembunyikan kebenciaan walau hanya sesaat.

Kenapa rumah sakit di Makkah sepi...???

"Kenapa Rumah Sakit di Makkah Sepi

Di Makkah Rumah Sakit pada sepi, beda dengan di Indonesia, Memang beda dan tidak sama, yang membedakan adalah Aqidah dan Syariatnya.

Inilah rahasia mengapa di Mekkah rumah sakit sangat sepi, jarang sekali pasien yang datang
Ada seorang dokter membuka klinik di Tanah Suci (Makkah Mukarramah). Selama 6 bulan berpraktek, tidak ada seorang pasien pun yang datang untuk berobat. Hingga beliau merasa heran, apakah orang-orang di sini tidak pernah sakit?

Akhirnya beliau dapati jawabannya, dari salah seorang muslim di sana:

Bila kami sakit,

*Ikhtiar pertama*
Yang kami lakukan ialah Sholat dua rakaat, dan memohon kesehatan kpd Allah. Insyaa Allah sembuh dengan izin dan kasih sayangNya.
Kalau belum sembuh,

*Ikhtiar ke-dua*
Yaitu baca Al Fatihah / surat-surat lain, tiupkan pada air dan minum. Dengan amalan tambahan:
*Jika badan panas* maka kami banyakin baca Sholawat(karena Sholawat sebagai penyejuk)
*Jika Badan Dingin* maka kami banyakin baca Ayat Kursi.
*Jika sakit yang terlihat* maka kami bacakan Surat Al faatiha sambil mengusap usap di bagian yang sakit.
*Jika sakit tak terlihat* maka kami banyakin bacaan Surat Al ikhlas, Al Falaq dan An-Naas (sebagai penolak sihir).
Dan alhamdulillaah kami akan sehat. Inilah Ruqyah untuk diri sendiri.
Tapi kalau belum sehat juga,
Kami lakukan ikhtiar yg ke-tiga.

*Ikhtiar ke-tiga*
Yaitu bersedekah, dengan niat mendapatkan pahala kebaikan, dan dijadikan jalan penyembuh sakit kami. Insyaa Allah akan sembuh.
Kalau tidak sembuh juga, kami akan tempuh ikhtiar yg ke-empat.

*Ikhtiar ke-empat*
Yaitu banyak-banyak istighfar, untuk bertaubat. Sebab, Nabi Sholallahu 'alaihi wasallam beritahu kami, bahwa sakit adalah salah satu sebab diampuninya dosa-dosa.
Kalau belum sembuh juga, baru kami lakukan ikhtiar yg ke-lima.

*Ikhtiar ke-lima*
Yaitu minum madu dan habbatussauda

*Ikhtiar yang ke-enam*
Yaitu dengan mengambil makanan herbal, seperti bawang putih, buah tin, zaitun, kurma, dan lain-lain, seperti disebut dalam Al-Quran.
Dan, Alhamdulillah. Laa hawlaa wa laa quwwataa illaa billaah.

Jika belum sembuh, baru kami

*Ikhtiar ke-tujuh*
Yaitu pergi ke dokter yang soleh.
Insyaa Allah akan diberi kesembuhan dari Allah.

Semoga bermanfaat. Silahkan di share." - Kenapa Rumah Sakit di Makkah Sepi (Tidak seperti di Indonesia).